Kegiatan PKM semester ganjil 2023-2024 lainnya yang saya lakukan adalah menjadi pembicara pada kegiatan "Ceremony Bantuan Program Kampung Iklim dan Pelatihan Daur Ulang Sampah Rumah Tangga" yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lampung Timur dengan PT. Pertamina. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Kamis, 23 November 2023 di Balai Desa Tanjung Kesuma, Kecamatan Purbolinggo. Peserta pada kegiatan tersebut adalah para kepala desa yang ditunjuk sebagai desa penyangga pro iklim di Kabupaten Lampung Timur. Desa penyangga pro iklim berjumlah 12 desa yang tersebar di wilayah Kabupaten Lampung Timur. Pada kegiatan tersebut saya menyampaikan materi tentang pengolahan sampah khususnya sampah rumah tangga.
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik yang bersifat terurai atau tidak terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan (UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah). Data sampah di Indonesia tahun 2022 mencapai 36 juta ton/tahun. Provinsi Lampung sendiri menyumbang sampah sebanyak 791.680,34 ton/tahun. Komposisi sampah terbesar adalah berupa sisa makanan yang mencapai 40,38% dari total komposisi sampah. Urutan kedua sampah terbanyak berupa sampah plastik sebesar 18,1%.
Sumber sampah terbesar berasal dari sampah rumah tangga yang mencapai 38,35% dari total sumber sampah. Sumber kedua yaitu berasal dari pasar sebesa 27,61%. Adapun penanganan sampah di masyarakat sebagian besar dibakar (49,5%); diangkut (34,9%); dibuang ke sungai (7,8%); dibuang ke sembarang tempat (5,9%) dan dibuat kompos (0,4%). Indonesia sendiri merupakan penghasil sampah plastik terbesar nomor 2 di dunia. Rangking ini bukanlah sesuatu yang patut untuk dibanggakan. Kegiatan pengkomposan di Indonesia masih sangat minim, masyarakat perlu diedukasi dan diberikan sosialisasi tentang pentingnya pengolahan sampah ini.
Sampah rumah tangga merupakan yang paling banyak dihasilkan. Sampah rumah tangga adalah sampah yang dihasilkan dari konsumsi rumah tangga sehari-hari yang terdiri dari sampah organik dan non oranik yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. Sampah organik dapat direcycle dengan mengubahnya menjadi pupuk kompos melalui usaha pengomposan. Pengomposan biasanya terjadi secara alami, tetapi bila ada tindakan dari manusia seperti penambahan mikroorganisme pengurai, pengomposan dapat terjadi lebih cepat. Seluruh bahan organik bisa digunakan sebagai sumber kompos. Beberapa bahan yang dapat diolah menjadi pupuk kompos yaitu sisa tanaman, kotoran hewan, kulit telur, ampas kopi dan teh, sisa sayuran dan buah-buahan. Berikut ini adalah bahan baku yang saya gunakan pada saat mengisi kegiatan PKM:
1. Sampah dapur: daun-daun yang masih hijau, rumput hijau (masih basah), kulit telur
2. Sampah halaman yang kering, daun-daun kering, kardus, karpet telur dari kertas
3. Air
4. Mol (EM4)
Alat yang saya gunakan adalah:
1. Komposter bag (berbahan terpal)
2. Ember/gembor
3. Sarung tangan
4. Sekop tangan
Cara membuat kompos adalah dengan:
Comments
Post a Comment